KERAJAAN PERLAK

KERAJAAN PERLAK, https://2.bp.blogspot.com
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pulau Sumatera merupakan awal daerah berkembangnya Islam di Nusantara, buktinya Islam Nusantara yaitu berdirinyaKerajaan Perlak sekitar abad ke 13M, Kerajaan tersebut sudahmemeluk islam, Islam datang untuk melakukan pencerahanterhadap masyarakat Nusantara, islam datang di Sumatera di bawa oleh Pedagang yang berasal dari Arab, penceramahanoleh pedagang tersebut diterima dengan rasa damai, tanpa adakonflik apapun. Sehingga Islam berkembang sangat cepat di wilayah Sumatera dan sekitarnya.Islam membawa kedamaiandan keadilan dengan hukum – hukum yang diterapkan, sehingga jauh dari tindakan kriminal dan hal – hal yang membua tmasyarakat terganggu.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Kapan berdirinya  KerajaanPerlak?

2. Bagaimanakah peranannya dalam penyebaran Islam?

3. Bagaimanakah kondisi masyarat dalam perekonomian,social,dan politik ?

4. Bagaimana Runtuhnya Kerajaan Perlak ?

PEMBAHASAN

1. Berdirinya Kerajaan Perlak

Nama perlak berasal dari nama “Kayu Perlak”. Kayu inisangat baik untuk dijadikan bahan pembuatanperahu/kapal,sehingga banyak orang yang dating untukmengambil “KayuPerlak” tersebut. Atas dasar itulahkemudian daerah  penghasil “Kayu Perlak” ini disebut dengan “Negeri Perlak”. Dalam perkembangan berikutnya, parapedagang atau pengembara yang datang dari Cina,Arab, Persia, dan India yang singgah kewilayah ini menyebut “Negara Perlak” dengan sebutan “Bandar Perlak”.

Sebelum berdirinya  KesultananPerlak, di Negeri Perlaktelah berdiri sebuah kerajaan yang sederhana yang bernamakerajaan Perlak. Raja yang berkuasa di kerajaan ini diberigelar  Meurah, kira –  kira sama  artinya dengan Maharaja.Perkembangan Perlak semakin baik ketika Kerajaan Perlakdipimpin oleh Pangeran Salman, seorang pangeran yang memiliki darahKisra Persia. Keturunan dari Pangeran Salman inilah yang kemudian menikah dengan Muhammad Ja’farShiddiq dan akhirnya menjadi cikal bakal dariKesultanan Perlak.

Menurut Wan Hussein Azmi, Perlak adalah kesultananpertama di Kepulauan Indonesia. Pendapat Wan Hussein Azmi didasarkan pada catatan Idhar Al-Haq, sebuah naskahmelayu tua  karya Abu Ishak Makarani Al-Fasy. Menurutcatatan Idhar Al-Haq, sekitar tahun 790, sebuah kapal layartelah berlabuh di Bandar Perlak. Kapal layar tersebutmembawa seratus jurudakwah yang dipimpin oleh nahkodakhalifah, yang datang dari teluk Kambay,Gujarat. Salahseorang juru dakwah bernama Ali Bin Muhammad Ja’farShiddiq. Ia adalah seorangmuslim syiah yang memberontak kepada Khalifah Makmun. Dalampemberontakan itu, Ali bin Muhammad Ja’far Shiddiqmengalami kekalahan. Khalifah Makmun tidak memberikanhukuman yang berat baginya.  Khalifah Makmun hanyamemerintahkan kepada Ali bin Muhammad Ja’far Shiddiquntuk berdakwah keluar negeriArab. Atas dasar itulah, Ali bin Muhammad Ja’far Shiddiq ikut dalam rombongan seratusjurudakwah yang datang ke Nusantara. Setelah berlabuh di Bandar Perlak, Ali bin Muhammad ja’far Shiddiq menikahdengan puteri istana Perlak. Putra pertama daripernikahanantara Ali bin Muhammad Ja’far Shiddiq ini lah yang kemudian diangkat menjadi sultan pertama di KesultananPerlak.

2. Peran Kerajaan Perlak Dalam Penyebaran Islam

Islam terus berkembang di Perlak, dan perkembangannya yang luas itu lahir dengan jelas di abad ke XIII M. Melebihidari daerah –daerah yang lain di Sumatera, hakikat ini dilihatdan diakui oleh Marco Polo seorang pengembara itali yang tiba di Sumatera dalam tahun 1292 M. yang berkata bahwa di masa itu Sumatera terbagi dalam delapan buah kerajaan yang semuanya menyembah berhala kecuali sebuah saja yaituPerlak berpegang dengan Islam katanya: Perlak selaludidatangi oleh saudagar-saudagar Saracen (Muslimin) yang membawa penduduk Bandar ini memeluk Undang-undang Muhammad.

Perkataan Marco Polo itu menunjukkan bahwa Perlak di abad ke XIII M itu sebuah pusat perniagaan yang maju di Nusantara yang menjadi tumpuan saudagar-saudagarMuslimin sama ada orang-orang Arab atau pun Parsi, makaini menjadikan Perlak sebuah Pusat Pancaran sinar Islam di Nusantara.

3. Kondisi Politik,Ekonomi,Sosial Kerajaan Perlak

a. Politik

Sultan Sayid Abdul Aziz  sebagai sultan pertama kerajaan perlak atau lebih di kenal dengan nama sultan Alaidin Syah,yang memerintah  pada tahun 840-864. Kesultanan selanjutnya yaitu sultan Allaidin Syed Maulana Abdul Rahim Syah yang berkuasa sejak tahun 864-888.lalu kesultanan yang ketiga yaitu sultan Alaidin Syed Maulana Abbas Syah yang memimpin kerajaan perlak hingga tahun 913,setelah sultan ke tiga ini wafat maka terjadilah kekosongan kepemimpinan karena disebabkan adanya perang antar rakyat di karenakan perbedaan madhab yaitu antara sunni dan syi’ah.

Setelah berjarak satu tahun dari wafatnya sultan Syed Maulana Abbas Syah,baru ada pelantikan kesultanan yaitu Syed Maulana Ali Mughayat Syah,sultan yang ke empat ini memerintah kerajaan hanya tiga tahun.pada ahir masa jabatanya pun  terjadi lagi pertikaian anatara pengikut sunni dan syi’ah dimana sunni berhasil mengalahkan syi’ah dan sultan yang berkuasa berasal dari aliran sunni.

Setelah memenangkan pertikaian ahirnya kesultanan di kuasai oleh aliran sunni, sultan yang menguasainya yaitu sultan Makhdum Alaidin Malik Abdul Kadir Syah johan (928-932),sultan makhdum alaiddin Malik Muhammad Amin Syah johan (932-956),sultan makhdum alaiddin Abdul Malik Syah johan (956-983) disaat pemerintaahan sultan yang ke tiga ini terjadilah pertikaian kembali selama empat tahun dan di akhiri  dengan pembagian kekuasaan yaitu wilayah pesisir di kuasai oleh aliran syi’ah dan wilayah pedalaman dikuasai oleh aliran sunni. Dengan demikian maka kerajaan ini di kuasai oleh dua kesultanan. Pada tahun 986 perlak di serang oleh Sriwijaya dimana sultan Alaidin Syed Maulana Mahmud Syah  sebagai sultan dari perlak pesisir meninggal sehingga kekuasaan perlak menyatu dengan kesultanan pedalaman. Dan perang melawan sriwijaya ini terhenti pada tahun 1006,dimana sriwijaya mengundurkan diri untuk melawan kerajaaan darma wangsa di pulau jawa.maka setelah penyerangan kerajaan  perlak di pimpin oleh sultan yang beraliran Sunni.

Putra pertamanya itu bernama Syed Maulana Abdul Aziz Syah dan berhasil mendirikan Kesultanan Perlakpada tahun 840 sebagai Kesultanan Islam pertama di bumi Nusantara. Setelah menjadi sultan, Ia diberigelar Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Syahmemerintah hingga 864. Kemudian Kesultanan Perlakdipimpin oleh Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Rahim Syah, yang bekuasa sejak 864 hingga tahun 888.Kemudian Sultan Abdul Rahim Syah digantikan olehSultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Syah, yang memimpin Kesultanan Perlak sejak tahun 888 hingga 913.

Setelah wafatnya Sultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Syah tidak ada  pelantikan sultan yang baru di Kesultanan Perlak. Hal itu disebabkan oleh tidakkondusifnya suasana Kesultanan Perlak, karena adanyaperang saudara di kalangan rakyat Perlak, yaitu antarapengikut Ahlus Sunnah walJama’ah (Sunni) denganpengikut Syi’ah. Setelah  dua tahun dari wafatnya Sultan Abbas Syah, maka dilantiklah Syed Maulana Ali Mughayat Syah sebagai sultan yang baru dariKesultanan Perlak. Sultan Ali Mughayat Syah hanyaberkuasa selama tiga tahun,yaitu tahun 915 – 918. Di akhir masa pemerintahan Sultan Ali Mughayat Syahterjadi lagi pertikaian antara pengikut Sunni danSyiah.Dalam pertikaian ini kaum sunni memperolehkemenangan, sehingga sultan yang akan berkuasaselanjutnya di Kesultanan Perlak adalah sultan – sultan dari kaum sunni.

b. Ekonomi

Hasil bumu yang sangat meramaikan perdagangan pasa kala itu yaitu lada,lada sebenarnya bukanlah tanaman asli yang tumbuh di aceh.menurut para musafir dari arab dan cina lada di aceh sudah terkenal sejak abad ke-9,yaitu di daerah-daerah nampoli,perlak,lamuri dan samudra. Dahulunya para pedagang persia dan arab mereka membawa dagamngan mereka (lada) dan mencoba menanamnya di aceh dan ternyata lada di aceh memiliki kualitas yang unggul dan dalam waktu singkat aceh menjadi daerah pemasok terbesar lada dan menjadikan bandar perlak sebagai kota perdagangan yang bersifat internasional.dan kota ini didatangi para pedagang dari Mesir,Arab,Persia,dan Ghujarat.

c. sosial

letak perlak yang sangat setrategis membuat kerajaan ini di datangi oleh para pedagang dan juga pendakwah,kayu perlak yang sangat terkenal inilah yang memancing para pedagang dari penjuru dunia untuk bersinggah, kedatangan mereka sangat lah berpengaruh dengan kehidupan sosial masyarakatnya karena dengan ini mereka tahu cara berdagang dan bersosialisasi dengan orang asing,selain berdagang mereka juga menyebarkan agama islam atau islamisasi dimana dengan cara pernikahan campuran,pernikahan ini di anggap hal yang efisien untuk tujuan islamisasi dan juga untuk berdagang.

4. Keruntuhan Kerajaan Perlak

Sebab-sebab dasar dari runtuhnya kerajaan selain serangan dari kerajaan Sriwijaya yang membuat pertahanan perlah menurun ,di lain itu juga sultan makhdum Alaidin Malik Muhammad Amin Syah II johan ketika menjabat sebagai sultan beliau menikahkan kedua putrinya dengan penguasa kerajaan tetangga,yaitu putri ratna kamala di nikahkan dengan  sultan malaka sedangkan putri Ganggang di nikahkan dengan sultan samudra pasai yaitu almalik assaleh.dimana setelah sepeninggal sultan makhdum Alaiddin Malik Abdul aziz Syah johan, putra dari putri ganggang dan  Al-Malik assaleh yaitu sultan muhammad Malik Al-zahir menggabungkan kekuasaan nya antara samudra pasai dengan kerajaan perlak. Maka berahirlah kerajaan perlak di sumatra.

KESIMPULAN

Kerajaan perlak dimana kerajaan pertama islam di indonesia,yang maju dengan perdagangan nya telah berkembang sedemikian rupa menjadi kerajaan yang besar, namun karena perbedaan madzhab dalam kemasyarakatan  maka sangat mempengaruhi kelangsungan kerajaan tersebut dimana perbedaan madzhab sangat di unggulkan dan tidak menyadari bahwa hal iti menjadi faktor-faktor kelemahan kekuasaannya.
Kemajuan kemajuan yang pernah trcapai di antaranya yaitu adanya mata uang yang di akui tertua di indonesia yaitu terbuat dari tiga bahan yaitu emas,perak dan kuningan. Dan juga adanya setempel kerajaan bertuliskan Arab yang berbentuk “Al-wasiq billah kerajaan Negeri bendahara sanah 512” 

Baca Juga : Kerajaan Pajang      

3 comments: